Hubungan kepatuhan SPO pemasangang infus dengan kejadian plebitis Di RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015
Keywords:
Plebitis, Kepatuhan SPOAbstract
Jumlah kejadian plebitis menurut distribusi penyakit sistem sirkulasi darah pasien rawat inap, Indonesia Tahun 2010 berjumlah 744 orang (17,11%). Berdasarkan data dari rekam medik bahwa angka kejadian plebitis secara umum pada pasien yang mendapatkan terapi intravena di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda pada tahun 2014 adalah 13,83% meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 8,437%.
Berdasarkan hasil penelitian observasi pemasangan infus diperoleh gambaran bahwa mayoritas di ruang rawat inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda tidak terjadi plebitis yaitu berjumlah 193 responden (69,4%), sedangkan terjadi plebitis di ruang rawat inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda yaitu berjumlah 85 responden (30,6%) dengan rincian terjadi plebitis dalam 24 jam berjumlah 3 orang, 48 jam berjumlah 9 orang sedangkan sama dengan dan lebih dari 72 jam berjumlah 73 responden.
Pengaruh yang paling dominan diantara empat variabel yang diteliti adalah kepatuhan petugas terhadap SPO. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa mayoritas perawat tidak patuh dalam penerapan SPO pemasangan infus di ruang rawat inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda yang berjumlah 216 responden (77.7%), sedangkan perawat yang patuh dalam penerapan SPO pemasangan infus di ruang rawat inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda hanya berjumlah 62 responden (22,3%).