Hubungan Frekuensi Konsumsi Mie Instan Dan Minuman Soda Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja
Keywords:
frekuensi konsumsi mie instan, minuman soda, obesitasAbstract
Tujuan Studi : Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menunjukan bahwa provinsi Kalimantan timur tertinggi dengan urutan ketiga dengan kejadian obesitas yang menunjukan sebesar 30,0 % Kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energi, kaya lemak jenuh, gula dan garam tambahan, namun kekurangan asupan pangan bergizi seperti sayuran, buah-buahan serta kurang melakukan aktivitas fisik. Dengan adanya permasalahan ini peneliti ingin menganalis hubungan antara frekuensi konsumsi mie instan dan minuman soda dengan kejadian obesitas.
Metodologi : Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan menggunakan analisis chi square.Responden penelitian dibagi menjadi frekuensi konsumsi mie instan dan minuman soda dengan sampel yang didapat 64 responden dan menggunakan syarat kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil : Analisis hubungan frekuensi konsumsi mie instan tidak terdapat hubungan (p value 0.058 > α 0.05) dengan obesitas. Analisis hubungan minuman soda tidak terdapat hubungan (p value 0.272 > α (0.05) dengan obesitas.
Manfaat : Diantara dua variabel tersebut maka akanditeliti frekuensi konsumsi mie instan dan minuman soda yang dimana memiliki peluang berisiko terjadinya obesitas.